Kendaraan Tempur Infantry buatan Rusia ini sudah cukup lama di tunggu kehadirannya di Indonesia terutama oleh Korps Marinir TNI AL, apalagi setelah peristiwa tenggelamnya BTR-50 di pantai Banongan beberapa hari yang lalu. BMP-3 yang mulai di produksi sejak awal tahun 1980-an baru mulai di pergunakan secara resmi oleh angkatan bersenjata Uni Sovyet pada tahun 1987.
Namun publik mengetahui keberadaan kendaraan tempur ini baru pada bulan mei tahun 1990. Dari sekitar 15 varian yang ada, rencananya TNI AL akan memesan varian BMP 3F yang mempunyai spesifikasi sebagai kendaraan amfibi yang dapat beroperasi di laut selama kurang lebih 7 jam lamanya. Untuk melengkapi kemampuan tempurnya, BMP 3 dilengkapi dengan senjata utama yang terdiri dari sebuah meriam 30 mm autocannon 2A72 serta peluncur 2A72 kaliber 100 mm, dan untuk persenjataan tambahan BMP 3 dipasangi dengan 3 buah senapan mesin PKT 7.62 mm.
Dengan menggunakan mesin diesel UTD-29M yang dapat menghasilkan tenaga 500 hp (375 KW), BMP 3 dapat berlari hingga kecepatan 72 km/jam dalam kondisi jalan normal dan 45 km/jam dalam kondisi medan off-road. Daya jelajah yang dapat ditempuh oleh BMP 3 adalah 600 km, namun jumlah personel yang dapat diangkut oleh BMP 3 ini relatif lebih sedikit di banding dengan BTR-50, BMP 3 hanya mampu mengangkut 7 penumpang ditambah dengan 3 kru.
Download Video :
~ 3Gp : 3.497 Kb
~ Mp4 : 6.869 Kb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar