
Tupolev Tu-160, sempat mempunyai populasi sebanyak 35 unit termasuk 3 unit purwarupa, namun yang aktif di Angkatan Udara Rusia hanya sebanyak 16 unit. Padahal rencana awal produksi pesawat dengan kode pabrik "aircraft K" atau "product 70" ini adalah 100 unit, penghentian produksi pun sempat dilakukan pada tahun 1994 karena alasan dana dan kini, proses produksi telah dilanjutkan kembali, terutama untuk penyelesaian sisa pesawat yang masih ada di gudang, diluar ke-16 pesawat yang telah aktif bertugas . Dari 35 unit tersebut tercatat sudah 2 unit pesawat yang hilang entah kemana, pesawat yang hilang untuk pertama kalinya adalah purwarupa nomer 2 yang hilang saat melakukan uji terbang pada tahun 1987, kejadian serupa terulang kembali pada 16 September 2003 ketika sebuah pesawat yang telah selesai masa perbaikan melakukan uji terbang juga hilang tak tentu rimbanya.
Pesawat yang oleh para pilot-nya di beri julukan "White Swan" atau Angsa Putih ini, merupakan pesawat pembom berat strategis supersonik yang mampu terbang hingga kecepatan 2.05 Mach, dan hingga saat ini masih memegang rekor sebagai pesawat tempur terbesar yang pernah di buat. Dunia pertama kali mengetahui keberadaan pesawat ini pada tahun 1987, Namun secara resmi pemerintah Rusia baru mengumumkan keberadaan pesawat ini pada tahun 2005. Ada beberapa varian dari Tupolev Tu-160, yang urung atau setidaknya belum diproduksi hingga kini, varian tersebut antara lain ; Tu-160S, Tu-160V, Tu-160 NK-74, Tu-160M, Tu-160P, Tu-160PP, Tu-160R, Tu-160SK, dan yang terakhir adalah Tu-170.
Pesawat produksi Tupolev ini mempunyai keistimewaan pada konfigurasi sayap yang menggunakan teknologi sayap ayun dan juga penggunaan teknologi antiflash white pada seluruh badan pesawat yang berguna saat melakukan misi pengeboman nuklir, teknologi ini mampu memantulkan sebagian radiasi panas yang muncul saat sebuah bom nuklir meledak. Tu-160 yang mempunyai panjang 45.1 m dan tinggi dari permukaan 13.10 m, mendapatkan tenaga dari 4 buah turbofans jenis Kuznetsov NK-321 , dan diawaki oleh 4 personel (pilot, ko-pilot, juru tembak dan operator sistem pertahanan). Sebagai pesawat pembom Tu-160 mampu membawa sekitar 40.000 kg bom dari berbagai jenis, bom yang menjadi menu utama dari si "Angsa Putih" ini adalah 6 buah peluru kendali penjelajah jenis Raduga Kh-55 yang di pasang pada peluncur putar yang ditempatkan di dalam badan pesawat sebagai senjata utama, sedangkan untuk pilihan menu yang kedua adalah 12 buah peluru kendali berhulu ledak nuklir jarak pendek dari jenis Raduga Kh-15.
Download Video
~ Wmv : 2.148 Kb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar